Wednesday, May 2, 2007

ensiklopuisi: Hujan

hujan : ke negeri hujan datanglah seorang
        utusan dari negeri kemarau. "Maukah
        engkau membagi hujanmu ke negeri kami?"
        tanya sang utusan itu kepada sungai
        yang sibuk mengalirkan air hujan ke
        muaranya.

       "Bertanyalah pada pepohonan," kata sungai.
       "Maukah?" tanya sang utusan kepada pohon.
       "Memohonlah pada gunung," kata pohon.
       "Bolehkah?" tanya sang utusan pada gunung.
       "Berharaplah pada awan," kata gunung.
       "Adakah harapan itu?" tanya sang utusan
       kepada awan.
       "Teserah pada angin," kata awan.
       "Kuminta kebijakanmu," kata sang utusan
       kepada angin.
       "Mintalah izin pada laut," kata angin.
       "Berilah izin itu," kata sang utusan
       kepada laut.
       "Saya harus bertanya pada sungai," kata laut.

      sang utusan pun pulang, dengan sebuah
      keyakinan bahwa hujan akan kembali
      di negeri mereka tanpa diminta, asalkan
      mereka mau mengembalikan sungai ke pohon,
      mengembalikan pohon ke gunung, mengembalikan
      gunung ke awan, mengembalikan awan ke angin,
      mengembalikan angin ke laut, mengembalikan
      laut ke sungai.

      penduduk negeri kemarau marah dan mengusir
      sang utusan karena ia pulang tak membawa
      hujan.

     sang utusan pun dijemput oleh hujan dan
     ia meminta dijadikan pelangi yang melengkungi
     hujan, sungai, pohon, gunung, angin, lautan.