Wednesday, November 12, 2003

Aku Menyala Bagai Lilin





Sajak Jalaluddin Rumi



Seperti lilin, menyalalah aku, memantulkan sinar

Tiba keberuntunganku, kuterangi diri bagai lilin

Janji hembus pagi, menyatu pada siang malammu

terbakar, kuning, bergoyang, menangis, bagai lilin

Alun rambutmu bagai gunting menuju puncak jiwaku

Di api yang memisah terbakar aku habis, bagai lilin.

Mutiara menderu dari laut mataku, ke bungah dadaku

Hatiku tersulut mengirim pijarnya, bagai lilin.

Kobar matahari jadi lentera surga, sungguh tampak

Setiap pagi tangisku tak terbendung, bagai lilin

Rupa-Mu bagai musim semi, Api-Mu melawan duka

Berapa lama terbakar jarak terpisah, bagai lilin.

Dari kenangan cahaya-Mu, setiap malam menyala terbang

Bila hanya hati yang terbakar, jiwaku pun ingin bagai lilin.

Berapa lama membakar diri Shams Tabriz, cintamu berseri.

Tak ada yang kita tahu kecuali terbakar, bagai lilin.



[dari Diwani Shams 103]