Thursday, November 20, 2003

Aku Belum Membaca Puisi

yang Engkau Tulis Untukku




Ya, kutebak-tebak saja, mungkin kau akan salah

     mengeja, namaku telah kuserahkan pada

     lupa, sudah kukembalikan juga, seluruh huruf

     yang pernah kupakai di kartu nama, karena

     masih saja aku gembira, jika ada yang

     bertanya: Siapa nama Saudara sebenarnya?



Ya, kureka-reka saja, tampaknya kau akan tetap

     seperti mereka, menerka-nerka siapa aku

     sebenarnya, dan ah alangkah inginnya aku

     mengulang-ulangi lagi cerita yang dulu pernah

     beberapa kali kusampaikan padamu, dan betapa

     senangnya aku ketika akhirnya kau berkata:

     Hei, sepertinya aku kenal dengan orang

     yang kau sebut dalam ceritamu itu, Saudara...



Ya, kuingat-ingat saja, di puisimu yang mana dulu

     kita pernah saling berkenalan, lalu kau bilang,

     "Maaf, aku ini pelupa," dan aku bilang, "Wah,

     kalau begitu, kita sama..." Dan kita tidak

     tertawa, sebab aku belum membaca puisi

     yang kau tulis untukku itu, Saudara.



Nov 2003