Thursday, January 1, 2004

6 Kalender Kosong

/1/



Kau jangan tertawa,

"siapa yang memperbesar

lubang di jam pasir ini?"



Kau jangan tertawa...

"Aku perlu mengganti

kalender,

kau tahu apa

soal waktu?"



/2/



sore hari

dia pergi ke pasar pagi

"aku mau beli kalender baru," katanya

pada diri sendiri. "Siapa tahu nanti

aku belajar lagi membaca hari-hari."



di pasar, dia bertemu dengan Waktu

si tua penjual kalender langganannya.

"Wah, Anda terlambat, Saudara,

daganganku habis sejak tahun lalu.

Kau tahu sekarang orang tidak lagi

seperti dulu. Mereka suka berburu

hari libur di dalam tanggalan tak resmi..."



"Jadi? Gimana nih?" tanyanya.



"Sebaiknya kau pergi saja ke pasar loak.

Barangkali di sana masih ada sisa-sisa

Desember tahun lalu. Maaf, ya...."



/3/



Pulang dari pasar loak, dia

membawa 12 lembar kalender.



Buat apa, sih, banyak amat.

Satu aja kan, cukup?



"Biar saja, buat cadangan. Siapa tahu

nanti aku kehabisan lagi," katanya

kepada bulan yang baru saja malam

eh sudah nongol di langit.



Penggemar kalender, ya?



"Ah, siapa bilang, aku ini kolektor waktu."



/4/



di sepanjang Jl. Melupakan, dia berkhayal sedap sekali

sambil mengingat-ingat gambar pada kalender yang

didekapnya erat sekali.



Petikannya:



....1. kalender AA Gym akan saya

pasang di ruang tamu; 2. yang bergambar

Binatang Buas akan saya pasang di balik pintu,

3. yang bergambar Perempuan Muda Berbikini akan

saya pasang di kamar mandi (eh bagusnya di

kamar tidur kali ya? --dia meralat pikirannya sendiri);

4. yang bergambar Bayi-bayi akan dipasang di

kamar kosong; 5. Kalau yang bergambar Buah bagusnya

tentu dipasang di ruang makan; 6. Nah, kalau yang

bergambar Mobil Mewah akan dipajangnya di garasi;

7. Sementara yang bergambar ikan lohan paling

tepat digantung di dekat pencucian piring; 8 Di dapur?

He he he (maaf, ya Dian Sastro)..; 9. Di teras depan

akan dipasangnya kalender bergambar Smack Down;

10. Di ruang TV diletakkannya kalender meja bergambar

Mr Bean. 11. Lalu kalender bergambar Jam disimpan

saja sebagai cadangan. 12. Dan satu lagi kalender

tak bergambar apa-apa akan dipasang di tempat yang

paling rahasia di dalam hatinya.



/5/



malam hari, rumahnya gaduh sekali,

seperti suami istri bertengkar hebat sekali.



"tapi dia kan selama ini hidup sendiri?" kata

penjaga malam kepada temannya penjaga siang

yang malam itu ikut berjaga, karena siang pun

kadang-kadang dia suka minta ditemani.



"mungkin dia sedang berkelahi dengan waktu..."

"mungkin saja. tadi sore saya lihat dia beli

kalender banyak sekali."

"mungkin saja. soalnya ketika berangkat ke pasar

saya lihat dia membuang sesuatu di tempat sampah..."



/6/



lampu teras rumah itu masih menyala.

ada beberapa tetangga singgah cemas.



"Dia sudah mati..."

"Lho?"

"Iya... Tak bernafas lagi.."

"Mana waker kita?"

"Jam waker?"

"Bukan. Tukang jaga malam?"

"Wah, pagi gini mereka pasti ketiduran di Pos"

"Panggi polisi aja.. nanti kita dicurigai..."



Polisi pun datang, tanpa raung sirine.

Lalu memeriksa rumah itu. Tak ada

tanda-tanda bahwa telah terjadi pembunuhan.

Karena di rumah itu hanya ada dia yang

telentang tewas, dan sebuah kalender lama

yang erat bertahan di dinding, kalender lama

yang koyak januari, februari, maret, april

dan mei-nya. Sementara di dinding masih bertahan

sisa-sisa bulan lainnya.



Di atas meja, tergeletak

12 kalender yang baru,

setia bertahan di dalam bungkusnya.



(tak ada yang ingat, di sana ada

Kau yang tersenyum bahagai)



Jan 2004