Sunday, March 2, 2003

Parfum Mengetuk Jantungmu



akulah pintu yang mengetuk jantungmu yang tak sempat menjerit setiap kali kau getarkan bibirmu setiap kali kau lipatkan lidahmu, tak pernah ada sampai suara, maka kubayangkan saja: kau menyebutku dalam rangkai doa-doa



akulah wangi parfum yang kau sekap di botol-botol yang senantiasa berharap menjadi butir terakhir yang menyentuh dadamu, aku nikmati seluruh rindu dan cemas itu: di sini bisa terus kuulur waktu, di tubuhmu kematian menunggu



Mar2003